Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PCNU Purwakarta Desak Polisi Usut Tuntas Persekusi Brutal terhadap Pengurus NU di Karawang

PCNU Purwakarta Desak Polisi Usut Tuntas Persekusi Brutal terhadap Pengurus NU di Karawang
PCNU Purwakarta kecam persekusi di Karawang
Purwakarta, WARTA PUSAKA – Gelombang kecaman keras datang dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purwakarta setelah terjadinya aksi persekusi brutal terhadap Rais Syuriah MWC NU Bekasi di Karawang. 

Insiden mengerikan yang melibatkan pengrusakan mobil dan penganiayaan ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk dari para pengurus NU di Purwakarta yang menuntut tindakan tegas dari pihak berwenang.

H. Budi Sopani Muplih, S.Ag, M.H., Sekretaris PCNU Purwakarta, dengan tegas mengutuk aksi kekerasan yang menimpa Rais Syuriah MWC NU Bekasi dan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser). 

"Kami turut prihatin atas kejadian yang menimpa Rais Syuriah MWC NU Bekasi beserta Barisan Ansor Serbaguna (Banser)," ujar Budi dalam pernyataannya. 

"PCNU Purwakarta mengutuk keras atas kejadian ini dan memohon kepada Polres Karawang untuk segera mengusut tuntas sesuai dengan peraturan yang berlaku," lanjutnya.


Banser Purwakarta Datangi Polres!

Tak hanya pernyataan keras, Banser Purwakarta juga langsung bergerak. Minggu malam, mereka mendatangi Kantor Polres Purwakarta untuk menuntut keadilan bagi korban persekusi. 

Dipimpin oleh Komandan Banser Purwakarta, Ramdan Juniar, S.Kom, S.H., mereka bertemu dengan Kompol Suparlan dan sejumlah pejabat Polres Purwakarta. 

Dalam pertemuan tersebut, Ramdan menegaskan bahwa Banser akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.

"Kami akan kawal terus sampai tuntas!" tegas Ramdan dengan penuh semangat. 

"Tindakan tegas kepolisian kami nantikan, atas kekerasan yang meresahkan yang terjadi di tengah masyarakat. Jangan sampai ada pembiaran atas kekerasan oleh oknum, siapapun itu," lanjutnya. 

Ramdan juga menyatakan dukungan penuh Banser terhadap aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku persekusi yang terjadi di Karawang.

Kronologi Mengerikan

Kejadian persekusi ini bermula pada Sabtu (10/8/2024) malam, ketika rombongan pengurus NU dari Cikarang, Bekasi, yang terdiri dari sejumlah kiai dan anggota Banser, tengah dalam perjalanan menuju acara di Pondok Pesantren Al-Baghdadi Rengasdengklok, Karawang. 

Namun, perjalanan mereka berujung pada mimpi buruk saat mobil Pajero Sport berpelat B 1870 FLS yang mereka tumpangi dihadang dan dirusak oleh gerombolan massa tak dikenal.

Rekaman video yang beredar menunjukkan kekerasan brutal yang dialami korban. 

Massa yang beringas menghancurkan kaca mobil sambil meneriakkan ancaman. 

"Pengen ancur ini pengen ancur?" teriak salah satu pelaku, sembari terus memukuli dan melempari mobil dengan batu. 

Dalam insiden ini, beberapa korban mengalami luka-luka, termasuk santri dan anggota Banser yang sedang mengawal.

Ketua GP Ansor Karawang, Ahmad Syahid, menjelaskan bahwa rombongan tersebut awalnya diarahkan ke titik kumpul di Ponpes Manbaul Ulum sebelum dihadang secara anarkis di tengah perjalanan. 

"Kaca mobil dirusak sampai hancur, dua anggota banser yang mengawal juga dipukuli seperti maling," ungkap Syahid. 

Hingga saat ini, motif di balik penyerangan tersebut masih belum diketahui.

PCNU Karawang: Usut Tuntas!

Reaksi keras juga datang dari PCNU Karawang. Ketua PCNU Karawang, Deden Permana, mengutuk keras tindakan persekusi yang dilabelinya sebagai tindakan biadab. 

"Prihatin atas pengeroyokan yang dilakukan segerombolan orang kelompok bar-bar yang mempersekusi beberapa kiyai dan Barisan Ansor Serbaguna malam tadi di Rengasdengklok," ujarnya dengan nada marah.

Deden juga mendesak Kapolres Karawang yang baru saja menjabat untuk segera menindaklanjuti kasus kekerasan ini. 

"Saya meminta kepada Kapolres Karawang untuk segera menindaklanjuti kasus kekerasan ini atas nama apapun itu. Kalau tidak segera, saya akan melaporkan kepada Kapolda Jabar dan Kapolri," tegas Deden.

Sementara itu, Kapolsek Rengasdengklok, AKP Edi Karyadi, membenarkan bahwa pihaknya tengah menangani kasus tersebut. 

Namun, ia belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait perkembangan penyelidikan yang sedang berlangsung.

Kejadian ini jelas menjadi sorotan dan membuka mata kita semua akan pentingnya penegakan hukum yang adil dan tegas. 

Kasus ini tidak hanya menjadi ujian bagi aparat kepolisian, tetapi juga bagi kita semua dalam menjaga kedamaian dan ketertiban di tengah masyarakat. 

WARTA PUSAKA akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan memastikan bahwa keadilan tetap ditegakkan.***