Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengungkap Jejak Kerajaan Sunda dari Manuskrip China: Teknologi Maritim dan Kehidupan Sehari-hari

Mengungkap Jejak Kerajaan Sunda dari Manuskrip China: Teknologi Maritim dan Kehidupan Sehari-hari
Ilustrasi laporan Zhu Fan Zhi
WARTA PUSAKA - Sejarah Kerajaan Sunda telah menjadi salah satu misteri menarik dalam studi sejarah Indonesia. Berdasarkan sumber-sumber dari berbagai negara, terutama dari manuskrip China, kita dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keberadaan dan aktivitas kerajaan ini. Berikut adalah beberapa data penting yang diperoleh dari manuskrip China tentang Kerajaan Sunda.

Perahu Junk dan Pengaruh Tiongkok

Rombongan kerajaan Sunda diketahui pernah berlayar ke Majapahit dengan menggunakan perahu yang disebut Jong sasanga wangunan ring Tatarnagari tiniru. Perahu jenis ini menggabungkan teknik-teknik pembuatan perahu dari Tiongkok, seperti penggunaan paku besi, sekat kedap air, dan kemudi di bagian tengah. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh teknologi maritim Tiongkok dalam pembuatan perahu di Kerajaan Sunda, memperkuat bukti adanya interaksi antara dua budaya maritim besar di Asia Tenggara.

Deskripsi Rumah Tradisional Sunda

Menurut catatan dari F. Hirt dan W. W. Rockhill, sumber-sumber Cina menyebutkan tentang rumah tradisional Sunda bergaya atap Julang Ngapak. Deskripsi ini ditemukan dalam laporan yang dikumpulkan oleh Chau Ju-kua, seorang inspektur perdagangan Dinasti Sung Selatan. Laporannya, Zhu Fan Zhi, yang ditulis antara tahun 1178 hingga 1225 Masehi, menggambarkan rumah-rumah di Sunda sebagai berikut:

"Orang-orang tinggal di sepanjang pantai. Mereka bekerja di bidang pertanian. Rumah-rumah mereka bertiang dan atapnya terbuat dari jerami dengan kulit daun pohon palem, sementara dindingnya terbuat dari papan kayu yang diikat dengan rotan."

Gambaran ini sesuai dengan arsitektur rumah tradisional Sunda yang masih dapat kita lihat hingga saat ini, terutama di daerah pedesaan di Jawa Barat.

Kehidupan Ekonomi dan Pertanian

Zhu Fan Zhi juga mencatat bahwa lada hitam yang dihasilkan oleh Kerajaan Sunda berkualitas tinggi. Lada ini tumbuh di perbukitan dan dianggap lebih unggul dibandingkan dengan lada dari Tuban di Jawa Timur. Selain lada, kerajaan ini juga menghasilkan berbagai komoditas pertanian seperti labu, tebu, labu botol, kacang-kacangan, dan terung.

Keadaan Sosial dan Pemerintahan

Namun, catatan ini juga menyebutkan bahwa tidak ada pemerintahan yang teratur di negeri ini, yang menyebabkan maraknya perampokan. Akibatnya, pedagang asing jarang mengunjungi wilayah ini meskipun potensinya sebagai penghasil lada berkualitas tinggi.

Lokasi dan Pelabuhan

Menurut sumber ini, Kerajaan Sunda terletak di bagian barat Jawa dekat Selat Sunda, yang kini mencakup wilayah Banten, Jakarta, dan bagian barat provinsi Jawa Barat. Pelabuhan Sunda dikatakan berada di bawah kekuasaan Sriwijaya dan kemungkinan besar merujuk kepada Banten, bukan Sunda Kalapa (sekarang Jakarta Utara). Ibukota kerajaan ini diperkirakan berada 10 kilometer ke arah selatan di Banten Girang dekat Gunung Pulosari.

Rute Pelayaran dari Buku "Shun-Feng Hsiang-Sung"

Buku Cina Shun-Feng Hsiang-Sung dari sekitar tahun 1430 Masehi memberikan informasi mengenai rute pelayaran di sepanjang pantai utara Jawa. Kapal-kapal dari Banten melanjutkan perjalanan ke arah timur melewati Kalapa, Indramayu, dan Cirebon. Informasi ini menunjukkan bahwa Banten adalah pelabuhan utama di wilayah Kerajaan Sunda yang menjadi titik awal pelayaran ke berbagai kota di sepanjang pantai utara Jawa.

Sumber-sumber sejarah dari manuskrip China memberikan wawasan berharga tentang Kerajaan Sunda. Dari teknologi pembuatan perahu hingga deskripsi kehidupan sehari-hari dan kondisi sosial ekonomi, semua informasi ini membantu kita memahami lebih baik tentang kerajaan yang pernah berjaya di bagian barat Pulau Jawa. Meskipun masih banyak misteri yang tersisa, data-data ini merupakan langkah penting dalam melacak jejak sejarah Kerajaan Sunda.***

Search keywords:
Kerajaan Sunda,Manuskrip China,Teknologi Maritim,Perahu Jong Sasanga,Deskripsi Rumah Sunda,Lada Hitam Sunda,Pelabuhan Sunda,Sejarah Kerajaan Sunda,Chau Ju-kua,Zhu Fan Zhi,Shun-Feng Hsiang-Sung,Banten Kuno,Arsitektur Rumah Sunda,Ekonomi Kerajaan Sunda,Pelabuhan Banten,